Laporan Praktikum Pembuatan dan Aplikasi Geer
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu:
· Melakukan pembuatan Geer dengan benar.
· Mengaplikasikan Geer yang telah dibuat pada tanaman budidaya.
· Menghitung jumlah HKO dan biaya dalam proses aplikasi Geer pada tanaman budidaya konversi dalam area 1 Ha.
1.2 Teori
Tanah sangat penting artinya bagi usaha pertanian karena kehidupan dan perkembangan tumbuh-tumbuhan dan segala makhluk hidup di dunia sangat memerlukan tanah. Akan tetapi arti yang penting ini kadang-kadang diabaikan oleh manusia, sehingga tanah tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Tanah menjadi gersang dan dapat menimbulkan berbagai bencana, sehingga tidak lagi menjadi sumber dari segala kehidupan.
Penggunaan pupuk buatan (anorganik) memberikan dampak yang negative terhadap sector pertanian. Salah satunya ialah dapat mengakibatkan tanaman menjadi sangat rawan terhadap hama, meskipun produktivitasnya tinggi namun tidak memiliki ketahanan terhadap hama.
Salah satu upaya untuk memperbaiki kondisi tanah serta untuk memperoleh hasil produksi yang maksimal, murah dan ramah lingkungan adalah penggunaan pupuk organic. Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami (Musnamar, 2003). Dapat dikatakan bahwa pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara aman, dalam arti produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman dikonsumsi.
Secara kualitatif, kandungan unsur hara dalam pupuk organik tidak dapat lebih unggul daripada pupuk anorganik. Namun penggunaan pupuk organik secara terus-menerus dalam rentang waktu tertentu akan menjadikan kualitas tanah lebih baik dibanding penggunaan pupuk anorganik (Musnamar, 2003). Selain itu penggunaan pupuk organik tidak akan meninggalkan residu pada hasil tanaman sehingga aman bagi kesehatan manusia. Bahkan produk-produk yang dihasilkan akan diterima negara-negara yang mensyaratkan ambang batas residu yang sudah diberlakukan pada produk tertentu seperti teh dan kopi.
Saat ini ada beberapa jenis pupuk organik sebagai pupuk alam berdasarkan bahan dasarnya, yaitu pupuk kandang, kompos, humus, pupuk hijau, dan pupuk mikroba (Musnamar, 2003). Sedangkan ditinjau dari bentuknya ada pupuk organik cair dan ada pupuk organik padat. Sebagai contoh kompos merupakan contoh pupuk organik padat yang dibuat dari bahan organik padat (tumbuh-tumbuhan), sedangkan thilurine adalah pupuk organik cair yang dibuat dari bahan organik cair (urine sapi). Pupuk organik dapat dibuat dari limbah, contohnya limbah peternakan sapi perah, baik berupa feses maupun urinenya dapat dijadikan bahan pembuatan pupuk organik.
Saat ini dikembangkan suatu metode untuk mengolah kotoran sapi (feces) menjadi geer. Geer dibuat dengan berbahan dasar kotoran sapi dicampur air dengan perbandingan tertentu yang difermentasikan di dalam sebuah bak tertutup. Pembuatan Geer ini perlu juga ditambahkan EM4 untuk memfermentasikan bahan organic menjadi senyawa anorganik. Dalam aplikasinya EM4 dapat diganti dengan urea atau ZA. Pemanfaatan Geer banyak dikembangkan di beberapa perkebunan kopi dan kakao karena kandungan senyawanya yang menguntungkan.
BAB II. METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : 10 Desember 2008 (Pembuatan)
23 Desember 2008 (Aplikasi)
Tempat : Kebun Koleksi Politeknik Negeri Jember
2.2 Alat dan Bahan
Alat
- Tendon
- Timba
- Cangkul
- Lempag
- Stopwatch
Bahan
- Kotoran Sapi Perah
- Air
- ZA
2.3 Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Membuat lubang dengan dameter sesuai dengan diameter tendon untuk memendam tendon. Pembenaman tendon disarankan dilakukan dekat dengan sumber air dan tempat aplikasi.
3. Melakukan penyampuran kotoran sapi perah dan air dengan perbandingan 1 : 10 di dalam tendon kemudian aduk hingga rata setelah ditambah dengan ZA dengan perbandingan 60 Liter Campuran : 6 ons ZA.
4. Membenamkan tendon dalam tanah hingga setengah 2/3 bagian tendon terbenam.
5. Aplikasikan Geer setelah 2 minggu dengan perbandingan antara Geer dan air dalam timba ukutran sedang 1 : 4 untuk satu tanaman.
6. Hitung HKO dan biaya yang diperlukan dalam aplikasi Geer.
BAB III. HASIL PENGAMATAN
Pembuatan geer, dengan bahan-bahan:
- Kotoran (feces) sapi perah dan air dengan perbandingan 1: 10 dan menghsilkan campuran 60 ml.
- ZA : 600 gr
Berdasarkan kegiatan praktikum aplikasi geer diperoleh data HKO sebagai berikut:
Perbandingan geer dan air adalah 1 : 4
Populasi : 11 tanaman
Waktu : (9 menit x 3 orang)/11 tanaman
: 2,45 mnt/tan x 1600 tan = 3920 mnt/ha
: 65,33 jam/4 = 17 HKO
Biaya : Rp. 15.000,00 x 17 HKO = Rp. 255.000,00
Mandor : Rp. 25.000,00
Jumlah : Rp. 280.000,00
BAB IV. PEMBAHASAN
Proses pembuatan geer merupakan proses perombakan bahan-bahan organic menjadi senyawa-senyawa organic dengan jalan fermentasi. Bahan dasar pembuatan geer adalah kotoran sapi yang bisa berasal dari sapi biasa ataupun sapi perah. Pada paraktikum kali ini yang digunakan adalah kotoran sapi perah. Jenis unsure hara yang terdapat pada setiap jenis sapi berbeda-beda.
Pupuk organic dari kotoran hewan disebut sebagai pupuk kandang. Kotoran yang dimanfaatkan dapat berupa kotoran padat atau cair yang digunakan secara terpisah maupun secara bersamaan. Lebih lanjut pupuk kandang padat yang berasal dari kotoran sapi difermentasikan sehingga tercipta geer.
Pupuk kandang mengandung unssur hara lengkap yang dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman karena mengandung unsure makro seperti nitrogen, fosfor, serta kalium, dan unsure mikro seperti kalsium, magnesium, dan sulfur. Komposisi kandungan unsure hara pupuk kandang sangat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain umur hewan, keadaan hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang dipakai, serta penyimpanan sebelum diaplikasikan ke lahan. Selain mengandung unsure hara makro dan mikro, pupuk kandang juga dilaporkan mengandung hormone seperti creatin, asam indol asetat, dan auxin yang dapat merangsang pertumbuhan akar. Namun, seberapa jauh tingkat keakurasiannya perlu diteliti lebih lanjut.
Jenis ternak dan kandungan unsure hara (kg/ton) N-P-K :
Sapi perah : 22,0 - 2,6 - 13,7
Sapi potong : 26,2 - 4,5 - 13,0
Pupuk kandang melepaskan unsure hara secara bertahap. Sepertiga sampai setengah N-organik dari pupuk kandang akan dilepaskan tahun pertama aplikasi sisanya menjadi residu yang akan dilepaskan sekitar 5% tiap tahunnya. Dalam geer kandungan unsure hara menurut sumber yang didapatkan akan bereaksi pada tanaman setelah 2 bulan aplikasi. Sehingga hasil dari pupuk geer dapat dilihat 2 bulan kemudian setelah aplikasi.
Pembuatan pupuk geer ini dinilai sangat efektif karena disamping biayanya yang murah, pembuatannya mudah juga unsure hara yang dihasilkan tidak kalah dengan pupuk anorganik bagi pertumbuhan tanaman. Kandungan unsure N dalam geer sangat tinggi sehingga tanaman tidak dikhawatirkan kekurangan N. Kotoran sapi yang biasanya hanya dibuang dan baunya mencemari lingkungan maka dapat dimanfaatkan menjadi geer yang mempunyai nilai lebih. Kotoran sapi bersifat panas apabila langsung diaplikasikan dalam tubuh tanaman tanpa menunggu adanya proses penguraian sehingga sangat merugikan. Dengan adanya geer sehingga banyak menguntungkan petani di tengah melonjaknya harga pupuk di pasaran.

Gambar 4.1 Proses Pencampuran Kotoran Sapi
Penelitian lebih lanjut tentang kandungan-kandungan pada geer memang perlu dilakukan karena pada kenyataan di lapang penggunaannya memberikan hasil yang optimal bagi pertumbuhan tanaman kopi, walaupun hasil pada tanaman akan nampak 2 bulan setelah aplikasi. Bahan yang dipergunakanpun relative murah dan dapat ditemukan dengan mudah. Penggunaan geer dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan pupuk-pupuk kimia yang tidak baik untuk lingkungan. Pupuk geer sebagai salah satu pupuk organic tidak menimbulkan residu yang berbahaya, bahkan penggunaan secara terus menerus akan mengakibatkan semakin baiknya kondisi tanah. Oleh karena itu penggunaan pupuk-pupuk organic khususnya geer perlu dimaksimalkan.

Gambar 4.2 Proses Fermentasi Dilakukan di Dalam Tandon
Dalam prosesnya pembuatan geer ini dimulai dengan melakukan pencampuran antara kotoran sapi dan air dengan perbandingan tertentu kemudian ditambah dengan EM4 atau bisa dengan menggunakan urea atau ZA dengan perbandingan tertentu pula. Perbandingan Kotoran sapi dengan aiar adalah 1 : 10, perbandingan campuran dan urea adalah 200 liter : 1 kg, apabila menggunakan ZA maka perbandingannya 200 liter : 2 kg. Dalam praktikum ini volume campuran adalah 60 liter, maka massa ZA yang doperlukan adalah sekitar 6 ons.
Aplikasi geer dilakukan dengan perbandingan 1 : 4 (geer + air). Aplikasi dilakukan setelah fermentasi selama 2 minggu. Kebutuhan HKO berdasarkan praktikum per satuan hektar adalah 17 HKO + 1 Mandor sehingga biaya total yang diperlukan adalah Rp. 280.000,- sesuai dengan hasil pengamatan pada BAB III. Factor yang paling menentukan sehingga pekerjaan berjalan dengan lancer adalah jarak antara tempat aplikasi dan letak sumber air.
BAB V. KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan praktikum dapat disimpulkan:
· Pembuatan pupuk geer merupakan kegiatan merombak bahan-bahan organic yang berasal dari kotoran sapi menjadi senyawa-senyawa organic.
· Senyawa-senyawa organic tersebut sangat diperlukan tanaman karena mengandung unsure makro dan unsure mikro.
· Unsur hara dalam geer akan terlihat hasilnya setelah 2 bulan aplikasi yang menunjukkan hasil yang optimal.
· Pembuatan geer serta tempat aplikasi sebaiknya dilakukan dekat dengan sumber air sehingga efektif.
· Dalam area 1 Ha diperlukan 17 HKO.
Komentar
Posting Komentar